2. Tugas Analisis Komunikasi Politik (Matkul Komunikasi Politik dan Opini Publik)
Tugas Individu.
Tugas Individu.
ANALISIS
PRESIDEN AS “DONALD TRUMP” DENGAN
MENERAPAKAN
UNSUR KOMUNIKASI POLITIK
OLEH :
I
R W A N
C1D315156
P R O G R A M S T U D I J U R N A L I S T I K
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
K E N D A R I
2016
ANALISIS
PRESIDEN AS DONALD TRUMP
DENGAN
MENGGUNAKAN UNSUR KOMUNIKASI POLITIK
Yang saya akan analisis adalah
presiden AS Donald Trump dari partai Republik, dengan menggunakan unsur
komunikasi politik, yakni dari segi komunikatornya, pesan apa yang disampaiakan?,
menggunakan media apa?, siapa komunikannya?, dan apa efeknya atau feed back?.
1. Analisis
dari segi KOMUNIKATOR
Yang menjadi komunikator utama dari
kandidat partai republik yaitu Donald Trump sendiri, ia sangat berperan penting
dalam menyampaikan sebuah pidato, alhasil membuktikan bahwa Trump dapat
mengungguli rivalnya kandidat partai Demokrat Hillary Clinton yang dikenal
sebagai politikus yang sangat cerdas. Donad Trump patut untuk menjadi
komunikator yang baik, karna dalam penyampaian pidato ia sangat menguasai
materi , ya boleh dikata memiliki retorika yang cukup mumpuni, kemudian dari
segi berbicara ia sosok yang pintar dan tegas, dalam gaya penyampaian
argumennya seakan-akan membuat
pendengarnya terfokus apa yang sedang dia bicarakan. Dan tentunya sebagai
komunikator disaat berpidato sangat memperhatikan penampilannya, sebelum
dilihat oleh banyak orang atau bertemu dengan para pendengarnya, sudah jelas
ucapannya dapat mengubah pola pikir dan mempengaruhi masyarakat AS bahkan
dunia, maka dari itu ia layak menjadi presiden AS yang ke 45 dengan mendapat
banyak suara, walaupun pendukung dari Clinton terkaget dan tak menyangka bahkan
dunia tapi itulah elite politik siapa saja bisa berkuasa.
2. Analisis
dari segi PESAN
Kebijakan atau visi-misi Trump sebagai
presiden AS menuai banyak risiko tertinggi yang dihadapi dunia menurut kajian Economist Intelegence Unit
(EIU) yang akan menjadi persaingan dagang antara AS dan Cina, bahkan memicu
bentrokan di laut Cina Selatan akibat ambruknya investasi di sector
perminyakan. Trump juga menyerukan pembangunan “tembok besar” di sepanjang
perbatasan AS-Meksiko untuk membendung arus imigran tak berdokumen resmi dan
penyalur narkotika ke wilayah AS. Dalam kajian kampanyenya Trump menghendaki semua keluarga teroris dibunuh.
Dia pun ingin menginvestasi Suriah guna membasmi kelompok ISIS dan merebut
minyak disana. Dan yang terpenting adalah berupaya melengserkan dan
mengillegalkan ummat Muslim yang berada di AS, bayangkan ummat Muslim di AS itu
berkisar kurang lebih 100 ribu jiwa. Nah inilah yang ditakutkan bagi
Negara-negara yang mayoritas penduduk muslim termasuk Indonesia, memang banyak
yang mengherankan keunggulan Donald Trump, termasuk juga Wakil Presiden Jusuf
Kalla yang sempat terkaget, karna apalagi, Negara adidaya seperti AS segala
kebijakannya akan berdampak pada dunia salah satunya Indonesia.
3. Analisis
dari segi MEDIA yang digunakan
Donald Trump saat menyampaikan
kebijakannya tak lepas dari media yang digunakan mulai dari media massa (TV,
Koran, dan Media Sosial) yang merupakan alat penunjang secara teknis, berbicara
mengenai media massa yang berarti akan menjurus secara luas, disitulah seorang
politikus memperkenalkan dirinya dari terdekat sampai berjauhan, baik antar
benua Maupun antarNegara. Menurut informasi yang saya temukan, dalam
berkampanye media yang digunakan mayoritas media social termasuk Donald Trump.
Tapi memang jika menggunakan media social menurut saya sangat bebas dan sangat
susah dikontrol, pasalnya menggunakan Medsos mengacu pada kontroversi, konflik,
manipulasi, diskriminasi, dan Hoax tak sedikitnya ditemukan. Yang termasuk
media social disini adalah Facecook, twitter dan itu gencar digunakan oleh
calon kandidat, Donald Trump sendiri yang dikatakannya pakar dalam memanipulasi
media social , twitter dan membuat kontroversi, sehingga semua media
menyorotinya dan laporan-laporan berita tentangnya akan mendominasi selama 24
jam berikutnya. Kemudian dapat saya simpulkan penggunaan media social saat
dalam kampanye dan pemilu kali ini meningkat dari era pemilu presiden Obama.
4. Analisis
dari segi KOMUNIKAN
Yang menjadi komunikannya adalah warga AS
saat menghadiri deklarasinya, boleh dikata yang menyaksikannya bukan hanya
masyarakat AS, tapi dari skala besar, dunia pun menjadi komunikan pada saat itu
baik dari komunikasi public maupun komunikasi massa yang menjaring sangat luas.
Dari masyrakat pro terhadap Donald trump atau masyarakat yang memberikan
dukungan, maupun pendukung dari rivalnya kandidat dari Demokrat Hillary
Clinton. Semua itu adalah komunikan atau pemirsa yang melihat, mendengarkan
dari kampanye Donald Trump. Nah permasalahanya semua komunikan belum tentu
semua mendukung dan berpihak terhadap Donald Trump, bisa saja pesan yang
disampaikan itu dianggap hanya sekedar omong kosong atau janji-janji politik.
5. Analisis
dari segi EFEK atau Umpan Balik
Sebagai pemimpin yang demokratis tentu
harus ada respon, masukan, tanggapan dari rakyatnya, yang dikatakan efek disini
adalah hasil atau tanggapan dari masyarakat yang diperoleh, berarti disini
menggunakan komunikasi 2 arah walaupun feed back tertunda, dikatakan tertunda
karna disini menggunakan komunikasi massa. Nah hasilnya bisa positif maupun
negative. Dari tanggapan positif yaitu
dari berbagai kepala Negara di dunia memberikan pujian serta ucapan selamat
atas terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS, kelayakannya ini termasuk
Presiden Jokowi juga hadir mengucapakan selamat, dalam artian mengajak Trump
untuk memperkuat kerjasama baik itu mengungtunkan AS maupun Indonesia sendiri,
tapi tidak dengan ormas Islam di Indonesia yang justru menganggap ini memberi
dampak yang buruk.
Sources
Reference :
Komentar
Posting Komentar